Penyebab indikator cek engine menyala
by
Marketing Mitsubishi
11/09/2014
MITSUBISHI TANGERANG - Di mata komunitas pengguna Mitsubishi Pajero Sport, mesin diesel yang digunakan sangat minim perawatan. Hal ini y...
MITSUBISHI TANGERANG-Di mata komunitas pengguna Mitsubishi Pajero Sport, mesin diesel yang digunakan sangat minim perawatan. Hal ini yang menjadi alasan para penggunanya puas menggunakan mobil bermesin diesel 4D56 berkapasitas 2.500 cc DOHC Commonrail Turbocharged and Intercooled, 4 silinder segaris tersebut.
"Mesin solar itu minim sekali perawatan. Perawatan biasanya setelah 20 ribu kilometer, kalau setelah 40 ribu lebih banyak yang diperiksa," kata Sekjen Pajero Indonesia One, Ilham Pribadi di Solo, Jawa Tengah.
Menurut Ilham mesin Pajero Sport itu masih menganut EURO 2 jadi sisa pembakaran mesin itu harus di bakar ulang biar tarikan enteng. "Pajero juga menggunakan EGR (exhaust gas recirculation) banyak kerak sisa pembakaran yang numpuk, makanya harus sering-sering dibersihkan. Kalau kerak ini menumpuk biasanya keluar asap hitam, dan tarikannya berat," urainya.
Sebagai informasi, EGR sendiri berfungsi untuk menekan kadar nitrogen oksida (NOx) yang terkandung pada emisi gas buang, jika NOx terendap dalam jangka waktu panjang akan sangat berbahaya bagi lingkungan hidup termasuk kesehatan tubuh manusia.
Lebih lanjut Ilham mengatakan agar pengguna Mitsubishi Pajero Sport tidak perlu khawatir menggunakan bio solar. Hal itu didasari mesin yang masih menganut mesin diesel berstandar Euro2. Menurut Ilham yang perlu diwaspadai adalah mengkonsumsi solar busuk.
"Dalam suatu kasus biasanya akan nyala cek engine pada indikator, (itu bisa terjadi) gara-gara isi solar busuk. Tapi tidak perlu panik, cukup bawa ke bengkel untuk kuras solar dan di remaping saja sudah cukup," tuntasnya.
Marketing Mitsubishi
All About Marketing Mitsubishi Tangerang Product Information in Tangerang